Recent Blog post
Archive for Juli 2023
SEL
Sel: Pengertian, Struktur, Prokariotik, Eukariotik – Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karenanya, sel dapat berfungsi secara autonom selama seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Sel sebagai kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai sel berikut ini, Grameds!
Pengertian Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler dan multiseluler.
Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih dari satu sel.
Sel yang terdapat makhluk hidup terdiri dari struktur, fungsi, serta bagian-bagian di dalamnya. Bagi Grameds, yang tertarik mempelajari lebih dalam mengenai seluk-beluk sel secara terinci dapat membaca buku Biologi Molekuler Sel yang ditulis oleh Lucia Maria Santoso dan Didi Jaya Santri.
Sejarah Perkembangan Sel
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri.
Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti ‘kamar-kamar kecil’. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada dunia ada “kehidupan di dunia lain” yang belum pernah dilihat oleh manusia.
Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini, yaitu: mikrobiologi. Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup. Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel.
- Kemudian, pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru Sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella yang berarti ruangan kecil.
- Sel ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke (1635 – 1703), seorang ilmuwan dari Inggris. Ia mengamati sayatan tipis gabus di bawah mikroskop sederhana dan ia menemukan ruang – ruang kecil yang dipisahkan oleh suatu dinding. Kemudian, ia memberi nama ruang – ruang tersebut sebagai “sel”. (Kusnadi et al, 2009:207; Karmana, 2007:6 ).
- Pada tahun 1810-1882, Matthias Schleiden seorang ahli botani dari Jerman melakukan pengamanatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukanlan sel. Pada watu yang bersamaan, Theodor Schwann, seorang ahli zoology Jerman menemukan bahwa hewan pun tersusun atas sel. Kesimpulan dari hasil penemuan Schleiden dan Schwann adalah sel merupakan komponen dasar semua makhluk hidup (Karmana, 2007:6).
Struktur Sel
Sel di makhluk hidup memiliki struktur, fungsi, serta kegunaannya masing-masing yang membentuk kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup dan hal ini dibahas di dalam buku Biologi Sel oleh Subowo. Jika Grameds tertarik, klik “beli buku” yang ada di atas.
Struktur sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat protein dengan instruksi dari gen.
DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariot tidak. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.
Sel Prokariotik
Istilah prokariotik, berasal dari bahasa Yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti.
Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell, 2008). Ciri-ciri Sel Prokariotik, sendiri diantaranya:
- Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )
- Memiliki sitoplasma
- Tidak memiliki membrane inti dan system endomembrane.
- Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam rantai, atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri Echerichiacoli. (Albert, 2002)
- Dinding Sel: Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel. Struktur dinding sel terdiri dari peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bersifat kaku), lipid (lemak), dan protein. Fungsi dari dinding sel ialah: memberi bentuk sel yang tetap karena sifatnya yang kaku,sebagai pelindung, terdapat poti-pori jalan keluar masuknya molekul-molekul, dan mengatur pertukaran zat serta reproduksi (Champbel, 2008)
- Membran plasma: Membran yang menyelubungi sitoplasma. Struktur membran plasma yaitu terdiri atas molekul lemak protein berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan sekitar dan mengatur transportasi air serta zat-zat terlarut dari luar dan kedalam sel (Champbel, 2008)
- Nukleoid: Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang sel terletak (tidak terselubung membran) (Champbel, 2008).
- Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesa protein (Champbel, 2008).
- Flagela Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa jenis bakteri (Champbel, 2008).
- Pili (fimbriae) Merupakan struktur pelekatan pada permukaan sejumlah prokariota. Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili berfungsi utuk tempat melekatkan diri pada jaringan hewan ataupun tumbuhan (Champbel, 2008).
Sel Eukariotik
Sel Eukariotik Eukariotik termasuk golongan yang memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik sebagai kelompok organisme yang sel- selnya mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran nukleus.
Kromosom terdiri dari asam deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati. Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita.
Satu grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula.
- Membrane sel : Membrane sel merupakan lapisan lipoprotein yang terdiri dari fosfolipid dan protein, bersifat semipermeabel atau selektif permiabel dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari sel ke dalam sel
- Nukleus (intisel) : Memiliki membrane sel Nucleus terdapat o nucleolus, yang berfungsi mensintesis RNA o nukleoplasma o butirankromatin
- Sitoplasma : Meliputi isi sel diluar intisel terdiridaricairan yang disebutsitosol (yang dapat berubah dari fase sol ke gel), dan padatan berupa organel sel
Pada buku berjudul Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 2 yang ditulis oleh Syaifuddin ini, dibahas mengenai susunan tubuh manusia baik secara keseluruhan maupun berbagai bagian yang ada di dalamnya termasuk sel. Jika Grameds tertarik, klik “beli buku” yang ada di atas
Bagian Komponen Sel dan Fungsinya
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa sel terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan fungsional serta struktural pada makhluk hidup. Pada buku berjudul Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler oleh Zairin Thomy dan Essy Harnelly ini akan diuraikan mengenai fungsi penting dari setiap bagian sel.
Membran sel
Membran sel merupakan batas antara lingkungan luar dengan bagian dalam sel. Membran sel bersifat selektif permeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu, seperti glukosa, asam amino, gliserol dan ion. Perpindahan molekul tersebut terdiri dari dua macam yaitu: Transport pasif : perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi dan terjadi secara spontan dari kosentrasi tinggi ke rendah.
Sumber:
https://www.gramedia.com/
PENGERTIAN SEL
SEL TUMBUHAN
Bagian-Bagian Penyusun Sel Tumbuhan – Penyusun sel tumbuhan pada dasarnya terdiri oleh beberapa struktur yang dibungkus sebuah dinding sel. Tumbuhan sendiri bisa dikatakan memiliki peran yang cukup penting terhadap makhluk hidup yang lain, terlebih lagi lingkungan hidup dari makhluk.
Sementara itu, sel penyusun yang ada pada tumbuhan diketahui memiliki fungsi sebagai pengatur semua aktivitasnya, mulai dari membentuk tumbuhan hingga memproses pertumbuhan serta perkembangan dari tumbuhan itu sendiri.
Nah, artikel ini akan menyajikan penjelasan tentang apa sebenarnya penyusun sel tumbuhan. Berdasarkan materi yang telah dikutip dari buku Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan karya Linda Advinda, berikut ini adalah beberapa penyusun sel tumbuhan yang perlu kamu ketahui, antara lain yaitu:
A. Bagian Penyusun Sel Tumbuhan
1. Membran Sel
Membrane sel atau sering juga disebut membran plasma merupakan struktur yang hampir dimiliki oleh semua makhluk hidup, mulai dari hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, arkaea, hingga protista.
Membran sel sendiri dapat dianalogikan sebagai kantong plastik yang digunakan untuk membungkus semua barang belanja. Membran sel diketahui lapisan terluar yang membungkus dan menjaga komponen sel di dalamnya. Membran sel ini memiliki lapisan yang disusun dari berbagai senyawa kimia, mulai dari lipid (fosfolipid), protein, sampai karbohidrat.
Selain itu, kamu juga perlu tahu bahwa membran sel membungkus sitoplasma dan inti sel. Sitoplasma pada dasarnya merupakan bagian sel yang kompleks. Sitoplasma ternyata memiliki banyak kandungan molekul, seperti kolou dan beberapa organel sel lain. Hal ini menjadikan membran plasma dapat berfungsi sebagai pengatur beberapa zat terlarut yang masuk dan keluar sel sekaligus pada osmosis.
Sebagai bagian terluar dari struktur sel makhluk hidup, membran sel terletak sebelum dinding sel pada struktur penyusun sel yang dimiliki oleh tumbuhan dan jamur. Maka dari itu, membran sel memiliki sifat semipermeabel. Hal ini dikarenakan adanya struktur fosfolipid. Semipermeabel sendiri merupakan sifat yang hanya memperbolehkan zat tertentu saja untuk masuk ke dalam sel.
2. Dinding Sel
Berbeda dengan membran sel yang dimiliki oleh makhluk hewan atau manusia, sel tumbuhan dan jamur diketahui memiliki struktur penyusun yang unik yakni dinding sel. Dengan adanya dinding sel, hal ini menjadikan tumbuhan memiliki struktur yang unik dibandingkan dengan sel yang ada pada hewan.
Dinding sel yang dimiliki oleh tumbuhan ini memiliki fungsi sebagai pelindung dari sel tumbuhan. Tidak hanya itu, dinding sel juga berperan untuk mempertahankan bentuk sel sekaligus mencegah terjadinya absorbsi air secara berlebihan. Dinding sel juga disinyalir menjadi penyebab tumbuhan tidak bisa bergerak bebas atau kaku. Meskipun begitu, tumbuhan tetap memiliki gerak yang disebut gerak pasif atau tidak berpindah posisi.
Sel tumbuhan sendiri memiliki dua tipe dinding sel, yaitu sel primer dan sekunder. Dinding sel primer terletak di antara lamela tengah dan dinding sel sekunder. Beberapa kandungan yang terdapat di dalam dinding sel primer adalah hemiselulosa, selulosa (kadarnya rendah), lipid dan protein. Hal ini menjadi dinding sel primer lebih fleksibel dan tipis dibandingkan sel dinding sel sekunder karena terbentuk pada saat sel membelah.
Sementara itu, sel yang telah mengalami penebalan dengan zat lignin akan membentuk dinding sel sekunder. Maka dari itu, dinding sel sekunder diketahui memiliki tekstur yang lebih tebal, kaku, dan kuat dibandingkan dinding sel primer. Selain adanya kandungan zat lignin, dinding sel sekunder juga memiliki kandungan seperti selulosa dan hemiselulosa.
3. Sitoplasma
Cairan dalam sel yang berada di antara nukleus dengan membran plasma biasa disebut dengan istilah sitoplasma. Sitoplasma sendiri pada dasarnya memiliki dua komponen penyusunnya, yaitu sitosol dan beberapa organel lainnya. Sitosol merupakan komponen penyusun yang memiliki bagian cair dari sitoplasma dan mengelilingi organel.
Maka dari itu, terdapat sekitar 70 hingga 90% air yang di dalamnya dengan berbagai kandungan zat terlarutnya. Berbagai zat terlarut tersebut terdiri dari protein, lipid, dan zat sisa lainnya seperti karbondioksida. Sitosol sendiri memiliki fungsi sebagai tempat reaksi kimia. Misalnya saja, reaksi kimia pada glikolisis. Tidak hanya sitosol, pada sitoplasma juga terdapat berbagai organel yan terpisah dari struktur sel.
Nah, berikut ini adalah beberapa fungsi dari sitoplasma yang perlu kamu ketahui, antara lain yaitu:
- Sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia,
- Menyimpan berbagai jenis zat kimia yang digunakan untuk proses metabolisme sel
- Pelarut untuk semua protein dan senyawa dalam sel
- Perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel
4. Nukleus
Nukleus sendiri bisa dikatakan sebagai inti dari sel yang dimiliki oleh tumbuhan. Nukleus ini merupakan pusat dari administrasi sel yang dapat mengarahkan proses metabolisme, mulai dari pertumbuhan, pembelahan, bahkan juga sintesis protein. Di dalam nukleus atau inti sel sering kali tersimpan kromosom atau sebuah komponen genetik yang tersusun dari berbagai benang kromatin.
5. Ribosom
Ribosom menjadi salah satu bagian dari penyusun sel tumbuhan berikutnya. Ribosom ini bisa dipahami sebagai partikel yang lebih kecil dari mitokondria. Meskipun kecil, ribosom merupakan sel penyusun tumbuhan yang memiliki ukuran yang padat. Hingga saat ini, alat yang bisa digunakan untuk melihat ribosom pada sel tumbuhan ini hanyalah mikroskop elektron.
Ribosom sendiri sangat mudah untuk dijumpai pada sel tumbuhan. Hal ini dikarenakan ribosom tersebar dalam sitoplasma atau menempel pada bagian luar retikulum endoplasma (RE). Organel ini biasanya terdiri dari RNA dan protein. Oleh karena itu, ribosom bisa dikatakan sangat berfungsi untuk membuat protein pada sel tumbuhan.
6. Retikulum Endoplasma
Setelah membahas ribosom, pada bagian ini akan dibahas juga tentang retikulum endoplasma atau biasa disingkat dengan RE. RE sendiri bisa dipahami sebagai organ sel yang bertindak sebagai saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan antara membran sel dengan nukleus.
Retikulum endoplasma sendiri sering juga disebut sebagai sistem angkutan yang ada pada sel tumbuhan untuk berbagai macam molekul di dalam sel. Namun, tidak hanya di dalam sel, RE juga bisa menyalurkan berbagai molekul dari antar sel melalui plasmodesmata. Hal ini menjadikan organ sel ini memiliki fungsi sebagai transportasi protein.
Selain itu, Retikulum endoplasma diketahui memiliki struktur yang berbentuk seperti kantung berlapis-lapis. Kantung berlapis-lapis tersebut sering juga disebut dengan istilah cisternae. Retikulum endoplasma pada struktur sel tumbuhan terdiri dari dua jenis, yaitu RE kasar dan RE halus. Retikulum endoplasma kasar bisa ditandai dengan adanya ribosom yang menutupinya. Sedangkan, retikulum endoplasma halus yang tidak ditutup oleh ribosom.
7. Badan Golgi
Badan golgi pada awalnya merupakan penemuan dari seorang ahli histologi dan patologi yang berasal dari negara Italia, sosok tersebut bernama Camillo Golgi. Pada sel penyusun yang dimiliki tumbuhan, badan Golgi biasa juga disebut sebagai diktiosom. Badan golgi bisa dipahami sebagai tumpukan kantong yang dilapisi membran dan bertugas untuk mempersiapkan protein yang akan diekspor dari sel.
8. Mitokondria
Mitokondria bisa dikatakan sebagai sebuah organel sel yang mempunyai struktur kompleks untuk melakukan pembentuk energi terhadap tumbuhan. Pada makhluk hidup yang lain, mitokondria dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan respirasi. Respirasi sendiri merupakan sebuah proses perombakan atau katabolisme yang digunakan untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsung proses hidup.
Mitokondria diketahui banyak ditemukan pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi serta memerlukan ATP dalam jumlah banyak. Tak heran, apabila struktur mitokondria dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Mitokondria dikelilingi oleh dua lapisan membran.
9. Lisosom
Sel yang menyusun tumbuhan berikutnya adalah lisosom. Lisosom ini sendiri bisa dikatakan sebagai pusat pencernaan sel yang menghasilkan berbagai jenis enzim. Lisosom juga diketahui mampu memecah partikel makanan dan mendaur ulang komponen sel yang sudah usang.
10. Vakuola
Vakuola merupakan sel tumbuhan dewasa yang berisi berisi cairan dan mengandung ion anorganik terlarut, asam organik, gula, enzim, dan senyawa metabolit sekunder lainnya. Secara sederhana, vakuola bisa dikatakan memiliki fungsi sebagai penyimpan limbah beracun serta produk bermanfaat lain, seperti air. Vakuola dalam sel tumbuhan menempati kisaran antara 80 hingga 90% dari total volume sel.
11. Kloroplas
Organ sel terakhir yang hanya ada pada tumbuhan adalah kloroplas. Kloroplas sendiri bisa dipahami sebagai organ sel yang memiliki kandungan pigmen hijau yang menangkap sinar matahari untuk selanjutnya diubah menjadi gula. Proses ini sendiri biasanya disebut sebagai fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat dan oksigen pada tumbuhan.
Selain itu, ada juga pada beberapa tumbuhan yang memiliki organ sel kromoplas. Kromoplas sendiri bisa dikatakan sebagai organel sel yang memiliki warna hijau atau jingga. Organel sel ini biasanya ditemukan pada tumbuhan, seperti umbi, wortel, dan juga bunga.
Hampir sama seperti kloroplas dan kromoplas, leukoplas merupakan organel sel yang tidak memiliki pigmen warna. Leukoplas ini biasanya terletak pada bagian tumbuhan yang tidak berwarna hijau, misalnya seperti akar atau batang. Sementara itu, pada bagian akar dan batang tumbuhan ditemukan juga amiloplas. Amiloplas memiliki fungsi sebagai penyimpan hasil fotosintesis berupa tepung.
Demikian adalah penjelasan tentang penyusun sel tumbuhan. Materi penyusun sel tumbuhan sendiri pada dasarnya ada banyak. Maka dari itu, kamu perlu membaca berulang-ulang materi tentang penyusun sel tumbuhan agar lebih paham.
Sumber:
https://www.gramedia.com/